Nama : Herwin
Npm : 23211366
Kelas : 4eb07
Manajemen
Resiko Keuangan
Akuntansi
Internasional
Manajemen risiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan :
1. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa
manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko
keuangan.
2. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak
berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan
mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.
2. Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan
potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang,
kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini
disebut dengan resiko pasar.
Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu
mempertimbangkan resiko lainnya:
(a) risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen
dapat diperdagangkan secara bebas,
(b) diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak
selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
(c) risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam
kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
(d) risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak
otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu,
(e) risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai
tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
(6) risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung
nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung
nilai.
3. Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan,
karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan
mengelola resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba,
sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal
bayar & kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa
konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat
terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada
produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan
juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
4. Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur
pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons
risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko
tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas
program lindung nilai.
a. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan
berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai
pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai
risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan
biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu
pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang
mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta
asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga
dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar
dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
b. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen
risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan
alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung
dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan
yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar
c. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko
yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia
kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
1) antisipasi pergerakan kurs,
2) pengukuran risiko kurs valuta
asing yang dihadapi perusahaan,
3) perancangan strategi perlindungan
yang memadai, dan
4) pembuatan pengendalian manajemen
risiko internal.
5. Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs
(yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor
berikut ini :
Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter
(monetery policy)
Neraca Perdagangan (balance of trade)
Neraca pembayaran (balance of payment)
Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international
monetary reserve and debt capacity)
Anggaran nasional (national budget)
Kurs forward (forward exchange quotations)
Kurs tidak resmi (unofficial rates)
Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
6. Mendefinisikan dan menghitung resiko translasi dan
menghitung resiko transaksi.
Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs
valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan.
Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas
ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu
translasi dan transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas
terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam
mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang
asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk
tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh
translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu
perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk
perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian
nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang
berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian
translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu
perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan
afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang
kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko
telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat
melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk
menghilangkan kerugian potensial.
7. Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan
perlakuan akuntansi yang diperlukan
Strategi Perlindungan
- Lindung
Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam
menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar.
- Lindung
Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel
yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
- Lindung
Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
- Lindung
Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih
besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang
dihadapi.
Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan
penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan
resiko pasar pada pundak pihak lain.
Produk inimencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan
Opsi mata uang.
- Contract
Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata
uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di
masa mendatang.
- Future
Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata
uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang
ditentukan.
- Opsi Mata
Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual
(put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi)
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah
ditentukan.
- SWAP Mata
Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang
yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya.
SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk :
-
Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses
dengan biaya yang relatif rendah.
- Melakukan
lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional
Soal PG :
1
. Komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah
mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang
ditentukan adalah pengertian dari :
a.
Opsi mata uang
b.
SWAP Mata uang
c.
Future keuangan
d.
Contract forward valas
Jawaban
: C
2. Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual
(put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi)
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan
pengertian dari :
a.
Opsi mata uang
b.
SWAP Mata uang
c.
Future keuangan
d.
Contract forward valas
Jawaban
: A
3.
Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian
aktivitas manusia adalah pengertian dari :
a.
Manajemen strategi
b.
Manajemen resiko
c.
Manajemen resiko keuangan
d.
Strategi keuangan
Jawaban
: B
4. Tujuan Manajemen Risiko adalah :
a. Untuk
meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga
b.
Untuk memaksimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga
c. A
dan B benar
d. A
dan B salah
Jawaban
: A
5. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen
perlu mempertimbangkan resiko lainnya apakah itu?
a.
Resiko likuiditas
b.
Resiko kredit
c.
Resiko Akuntansi
d.
Semua benar
Jawaban
: D