UNITED ARMY

UNITED ARMY

Saturday, July 4, 2015

Tugas 4 materi 16 Akuntansi internasional


Nama : Herwin
Npm  : 23211366
Kelas  : 4eb07

Manajemen Kas
Akuntansi Internasional


Pengertian Kas

•         Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi.
•         Kas merupakan aktiva yang tidak menghasilkan laba secara langsung dalam operasi perusahaan, oleh sebab itu perlu dilakukan pengelolaan (manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga pemanfaatan kas dapat optimal.
•         Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya.
•          Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order (kas bon) dll.

Motif Penahanan Kas :
Motif Transaksi, Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain sebagainya.
Motif Berjaga-jaga, Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang.
Motif Spekulasi, Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga ( investasi surat berharga).
Pengertian Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.
·         Likuiditas merupakan manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.
·         Earning merupakan tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

Persedian Kas Minimal
•         Jika jumlah kas yang tersedia di perusahaan besar, maka akan tinggi tingkat likuiditasnya, namun pemanfaatan kas kurang efisien karena kas tersebut menganggur dan tidak menghasilkan keuntungan.
•         Perusahaan harus berusaha agar rentabilitasnya tinggi, namun tidak mengganggu tingkat likuiditasnya.
•         Menurut HG. Guthmann besarnya kas yang aman dan baik adalah berkisar antara 5% - 10% dari aktiva lancar yang ada. Kas yg kurang dari 5% akan menyulitkan operasi perusahaan.
•         Perusahaan harus memiliki persediaan kas minimal yang harus ada yang sering disebut dengan SAFETY CASH.
•         Persediaan kas minimal bertujuan untuk menjaga agar kelangsungan operasi perusahaan tetap terjamin dan dapat memenuhi kewajiban finansial perusahaan apabila sewaktu-waktu harus dibayar.
•         Jumlah kas minimal tiap perusahaan berbeda-beda tergantung besar kecilnya perusahaan dan kemampuan perusahaan, serta prediksi aliran kas masuk dan keluar beserta penyimpangannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi safety cash
•         Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.
•         Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
•         Adanya hubungan baik dengan bank-bank.

Anggaran Kas
•         Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu.
•         Penyusunan anggaran kas penting bagi perusahaan untuk menjaga likuiditasnya.
•         Jika terjadi defisit kas, perusahaan dapat menentukan sumber dana yang akan digunakan.
•         Jika terjadi surplus dana, perusahaan dapat merencanakan penggunaan kelebihan dana.


Soal  :
1.      Motif penahanan kas ada tiga yaitu ….
a.  Motif transaksi, motif berjaga-jaga
b.  Motif spekulasi, motif berjaga-jaga
c.  Motif transaksi, motif spekulasi, motif berjaga-jaga
d. Motif transaksi, motif investasi, motif spekulasi
Jawaban : C

2.      Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga (   investasi surat berharga). Merupakan pengertian dari motif penahanan kas yaitu …
a.  Motif transaksi
b.  Motif spekulasi
c.  Motif investasi
d.  Motif berjaga-jaga
Jawaban : B

3.      Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain sebagainya. Merupakan pengertian dari motif penahanan kas yaitu …
a.  Motif transaksi
b.  Motif spekulasi
c.   Motif investasi
d.  Motif berjaga-jaga
Jawaban : A

4.      Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu
a.   Likuiditas dan ekuitas
b.   Likuiditas dan earning
c.   A dan B benar
d.  A dab B salah
Jawaban : B

5.      Yang termasuk dalam Mempercepat Pemasukkan Kas adalah
a.   Penjualan kas
b.  Potongan kas (cash discount)
c.  Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
d.  Semua Jawaban Benar
Jawaban : D

Referensi :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.


Tugas 4 materi 15 Akuntansi internasional

Nama   : Herwin
Npm    : 23211366
Kelas   : 4eb07

Manajemen Resiko Keuangan
Akuntansi Internasional

          Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan :
1. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
2. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.

2. Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar.

Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:
(a) risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
(b) diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
(c) risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
(d) risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
(e) risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
(6) risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.

3. Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
4. Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.

a. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat  untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang  berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.

b. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar

c. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
1)      antisipasi pergerakan kurs,
2)      pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan,
3)      perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
4)      pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
5.      Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
Neraca Perdagangan (balance of trade)
Neraca pembayaran (balance of payment)
Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
Anggaran nasional (national budget)
Kurs forward (forward exchange quotations)
Kurs tidak resmi (unofficial rates)
Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)

6.  Mendefinisikan dan menghitung resiko translasi dan menghitung resiko transaksi.
Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara,  perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.

7.  Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakuan akuntansi yang diperlukan
Strategi Perlindungan
-          Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar.
-          Lindung Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
-          Lindung Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk   mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
-          Lindung Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain.
Produk inimencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.
-          Contract Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
-          Future Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.
-          Opsi Mata Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
-          SWAP Mata Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya.
SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk :
-          Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.

-          Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional

Soal PG :

1 . Komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan adalah pengertian dari :
a.       Opsi mata uang
b.      SWAP Mata uang
c.       Future keuangan
d.      Contract forward valas
Jawaban : C

2. Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan pengertian dari :
a. Opsi mata uang
b. SWAP Mata uang
c. Future keuangan
d. Contract forward valas
Jawaban : A

3. Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia adalah pengertian dari :
a. Manajemen strategi
b. Manajemen resiko
c. Manajemen resiko keuangan
d. Strategi keuangan
Jawaban : B

4. Tujuan Manajemen Risiko adalah :
a. Untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga
b. Untuk memaksimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga
c. A dan B benar
d. A dan B salah
Jawaban : A

5. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya apakah itu?
a. Resiko likuiditas
b. Resiko kredit
c. Resiko Akuntansi
d. Semua benar

Jawaban : D

Tugas 4 materi 14 Akuntansi internasional

PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN
Akuntansi Internasional

Nama :  Herwin
Npm   :  23211366
Kelas  :  4EB07

PENDAHULUAN

Kemajuan IT secara terus menerus mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internasional. Persaingan global, cepatnya penyebaran informasi, dan tekanan lain semakin mempersempit perbedaan nasional praktek akuntansi.

Topik yang di bahas meliputi;

1). Perencanaan dan kendali keuangan (Sekarang/n),

2). Manajemen resiko Internasional (Mg ke-n), dan

3). Penentuan harga transfer (Mg ke-n+1).

PEMBAHASAN

Pembuatan Model Usaha

Empat dimensi utama model usaha

Identifikasi faktor utama kemajuan perusahaan
Merumuskan tehnik peramalan dan analisis kemampuan perusahaan
Mengembangkan sumber-sumber data untuk pilihan strategis
Mentranslasi pilihan menjadi tindakan yang spesifik.

Alat Perencanaan

Dalam identifikasi faktor yang relevan di masa depan, analisis lingkungan eksternal dan internal sangat membantu perusahaan untuk mengenali tantangan dan kesempatan.

Analisis SWOT (strengths, weeknes, opportunities, threats.

Akuntan membantu memberikan data yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan perencanaan strategis. Informasi juga bisa berasal dari sumber selain catatan akuntansi.

Penganggaran Modal

Investasi luar merupakan keputusan yang strategis dan penuh resiko. Oleh karena itu perencanaan formal harus dilakukan, seperti dengan membuat Capital Budgeting + C/B Analysis.

Pertimbangan sifat investasi (independen/mutually exclusive) dan menggunakan NPV yang paling optimal.

Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidaklah sederhana karena harus mempertimbangkan, perbedaan sistem hukum, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko nasioanal, mata uang dan segmentasi pasar.

Sudut Pandang Hasil Keuangan

Manajer keuangan internasional harus mempertimbangkan rate of return dari aspek Proyek LN dan Proyek Induk Perusahaan.

Evaluasi hasil investasi dari sudut pandang investor domestik induk perusahaan tidak memadai lagi, tetapi lebih memadai jika dilihat dari sudut pandang negara tuan rumah.

Solusinya adalah manajer keuangan harus merespon kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan lingkungannya.

Mengukur Ekspektasi Pengembalian

Mengukur ekspektasi arus kas sungguh cukup menantang, sehingga manajer keuangan harus memiliki gambar tentang proyeksi arus kas (lihat Gambar berikut ini).

Kerumitan proyeksi arus kas haru mempertimbangkan:

Arus kas proyek vs Induk Perusahaan
Arus kas induk perusahaan yang terikat dengan pendanaan.
Pendanaan bersubsidi
Resiko politik.
Biaya Modal Multinasional

Teori Capital Budgeting menyatakan, suatu proyek harus menghasilkan rate of return setidaknya sama dengan cost of capital agar proyek dapat diterima.

Metode gabungan ekspektasi pengembalian deviden dan ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden.

ke =  Di / P0 + g

keterangan :

Di = ekspektasi deviden per lembar saham akhir periode.

P0 = Harga pasar kini saham awal periode.

g = ekspektasi tingkat pertumbuhan deviden.

Implementasi teori capital budgeting internasional tidak selalu langsung dan mudah dilaksanakan. Aspek capital budgeting  process dan aspek tepat waktu, perbedaan iklim, budaya, bahasa, IT semakin mempersulit keadaan.

Sistem Informasi Manajemen

Isu yang berkaitan dengan Sistem
Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu.

a)             Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi
b)            Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah
c)             Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi
Masalah Informasi
Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.

Informasi Manajemen dan Hiperinflasi

FAS No. 52 tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
mewajibkan penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berafiliasi tinggi.

 Pendapatan Penjualan
Isu Dalam Pengendalian Keuangan

Sistem Pengendalian Domestik Vs Multinasional
Penganggaran Operasional
Analisis Perubahan Kurs
Penentuan Biaya Strategis

Ketika sistem biaya standar secara tradisional masih digunakan, perusahaan Jepang memperkenalkan konsep biaya yang fokus pada strategi manufaktur global (Productivity, TQC, JIT)

Ketika metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan, Jepang justru menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga (target costing).

Dengan target costing, estimasi biaya bukan didasarkan biaya untuk membuat produk, tetapi berdasarkan pada biaya yang dapat disisihkan untuk setiap produk atau disebut biaya Kaizen.

Penentuan biaya Kaizen fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif.

Evaluasi Kinerja Operasi LN

–          Mengevaluasi kinerja memungkinkan top management untuk:

Mempertimbangkan profitabilitas
Menentukan kinerja area
Alokasi sumberdaya
Evaluasi kinerja manajemen
Memastikan konsistensi perilaku manajemen
–          Konsistensi

–          Kinerja Unit Vs Manajemen

–          Kinerja Kriteria

–          Isu Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Evaluasi

Pertanyaan
 1. Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi
a. Masalah informasi

b. Evaluasi kinerja

c. Penentuan biaya

d. Masalah manajemen

Jawab: A

2. Ketika metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan, Jepang justru menggunakan metode
a. FIFO

b. Target costing

c. Biaya kaizen

d. Salah semua

Jawab: B

3. tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
a.FAS no 49

b. FAS no 50

c. FAS no 51

d. FAS no 52

Jawab: D

4. fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif
a. AFIFO

b. Target costing

c. Biaya kaizen

d. Salah semua

Jawab: C

5. SWOT singkatan dari
a. strongs, weeknes, oppurtunities, threats

b. strengths, weeknes, opportunities, threats

c. strengths, world,oppurtunities, threats

d. semua salah

Jawaban : B

Sumber:


Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.

Thursday, June 4, 2015

Tugas 3 materi 10 akuntansi internasional



Akuntansi Perubahan Harga (Inflasi)
AKUNTANSI INTERNATIONAL

 Herwin
23211366
4eb07

PENDAHULUAN
Pengertian Perubahan Harga
Untuk memahami istilah perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Disebut inflasi jika terjadi kenaikan harga secara keseluruhan dan disebut deflasi jika terjadi penurunan harga. Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Laporan keuangan di masa perubahan harga berpotensi menyesatkan apabila ada pengukuran nilai aset yang tidak akurat, penyimpangan yang ditimbulkan diantaranya :
  1. Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan
  2. Anggaran yang menjadi dasar pengukuran
  3. Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inlasi yang tidak terkendali.
PEMBAHASAN
Mengapa Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
  1. Kenaikan dalam proporsi pajak.
  2. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
  3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
  4. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).

Penyesuaian Tingkat – Harga Umum
Mata uang konstan biaya historis atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.

Dalam kondisi inflasi, ada 2 masalah yang dihadapi akuntansi dengan kos historis :
  1. Masalah PENILAIAN : Nilai aktiva akan berubah dibanding aktiva lain walau daya beli uang tetap
  2. Masalah UNIT PENGUKUR : Unit moneter sebagai unit pengukur akan berubah pada saat inflasi
Perubahan harga ada 3 jenis :
  1. Perubahan harga UMUM : Perubahan nilai satuan uang, dinyatakan dalam index harga umum
Contoh : INDEX HARGA KONSUMEN
Inflasi : Index harga Umum cenderung naik dari waktu ke waktu
Kenaikan harga umum suatu periode dibanding periode sebelumnya : LAJU INFLASI
  1. Perubahan harga SPESIFIK : Perubahan harga barang dan jasa tertentu.
  2. Perubahan harga RELATIF : Mengukur tingkat penyimpangan perubahan harga barang / jasa tertentu terhadap perubahan harga umum seluruh barang/jasa.
Misal : Harga barang/jasa umum naik 10%,harga barang tertentu naik 32%, maka Perub.Harga Relatif : 12%.
Rerangka akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan transaksi sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan.
Berbagai usulan akuntansi untuk memperbaikki kelemahan akuntansi berbasis kos dapat diadopsi oleh rerangka akuntansi pokok tanpa harus mengganti struktur akuntansinya.
Masalah Akuntansi.
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian unit pengukur dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah pemertahanan kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya (finansial / fisis).
Pos-Pos Moneter dan NonMoneter.
Perubahan harga mempunyai implikasi yang berbeda antara pos-pos moneter dan nonmoneter. Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung / rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter berkaitan dengan untung / rugi penahanan.
Besar untung / rugi daya beli ditentukan dengan memisahkan pos moneter dan non moneter, karena untung dan rugi daya beli biasanya berhubungan dengan pos moneter netto.
Pos moneter berhubungan dengan aliran kas, pos non-moneter berhubungan dengan aliran potensi jasa fisik (non kas)
Aktiva moneter : klaim untuk menerima sejumlah rupiah di masa depan tanpa memperhatikan perubahan daya beli uang
Misal : kas, deposito, investasi dalam obligasi, piutang dagang, piutang wesel dan uang muka jaminan kontrak.
Aktiva non moneter : aktiva yang mengandung jumlah unit rupiah yang berubah dengan berjalannya waktu.
Misal : Persediaan barang dagangan, fasilitas fisik, investasi dalam saham dan goodwill
Untung/Rugi Daya Beli : berhubungan dengan penahanan pos moneter
Untung/Rugi fluktuasi harga : Berhubungan dengan pos non moneter
Perubahan Harga
Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang / jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan / keluaran). Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum, spesifik dan relatif. Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar / daya beli uang. Perubahan harga spesifik mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat teknologi / selera terhadap barang. Perubahan harga relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan harga umum diperhitungkan.
Dasar Pengukuran:
  1. Harga masukan / kos pengganti
Kos penggantian aktiva milik perusahaan dengan aktiva sejenis
  1. Nilai Keluaran / Harga jual sekarang
Nilai sekarang aktiva diukur atas dasar harga aktiva seandainya perusahaan menjual aktiva tersebut
  1. Aliran kos diskontoan
  • Nilai sekarang aliran kas masa datang.
  • Sumber informasi penentuan kos sekarang :
  • Informasi harga dari pihak eksternal (mis : BPS)
  • Informasi harga dari perusahaan sendiri
  • Teknik pengukuran kos sekarang :
  • Langsung (direct pricing) : membebankan langsung bahan dan tenaga kerja ke aktiva
  • Per unit (unit costing)
  • Fungsional (functional pricing) : menentukan kos pengganti fungsi produksi bukan aktiva yang berdiri sendiri
Akuntansi Daya Beli Konstan.
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli. Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos historis harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan
Dengan konsep daya beli konstan, daya beli dapat menjadi golongan kapital yang lain yaitu kapital daya beli. Kapital daya beli sebenarnya merupakan kapital finansial.
Akuntansi Kos Sekarang.
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan mempertahankan kapital semula atau mempertahankan kapital atas dasar kapasitas operasi / kemampuan untuk menyediakan barang/jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas / kemampuan kapital.
Akuntansi kos sekarang digunakan sebagai dasar. Ada dua perbedaan yang tampak,yaitu : Pertama, laba akan terbagi menjadi dua komponen yaitu laba akibat kegiatan operasi perusahaan dan laba akibat kegiatan menahan kapital fisis. Kedua, untung / rugi yang belum terrealisasi akibat penahanan aset dimasukkan dalam statemen laba-laba.
Berbagai teknik dan sumber informasi dapat digunakan untuk penentuan kos sekarang, yaitu :
  1. Pengindeksan.
Sumber informasi berupa indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal untuk kelompok barang / jasa yang diukur dan indeks harga yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang / jasa yang diukur. Teknik ini memungkinkan digunakannya komputer untuk menyatakan kembali angka-angka dasar secara cepat.
  1. Penghargaan Langsung.
Teknik ini membebankan secara langsung bahan dan tenaga kerja ke suatu aset / kelompok aset. Teknik ini biasanya berupa harga faktur sekarang, daftar harga dari penjual barang / jasa dan kos produksi standar yang menggambarkan kos sekarang.
  1. Pengkosan Unit.
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang. Teknik ini digunakan untuk barang / jasa yang tidak mempunyai pasar keluaran / barang yang bersifat khusus.
  1. Penghargaan Fungsional.
Teknik ini digunakan untuk menentukan kos pengganti suatu fungsi produksi / pemrosesan dan bukannya suatu aset secara individual / kelompok aset yang masing-masing berdiri sendiri.
Akuntansi Hibrida.
Perbedaan karakteristik antara akuntansi daya beli konstan dengan akuntansi kos sekarang, yaitu :
AKUNTANSI DAYA BELI KONSTAN
AKUNTANSI KOS SEKARANG
Mengatasi masalah unit pengukur.
Mengatasi masalah penilaian.
Merevisi / merevaluasi aset moneter pada akhir perido.
Merevisi / merevaluasi aset nonmoneter secara terus-menerus.
Menggunakan indeks harga umum karena sasarannya perubahan harga umum.
Menggunakan indeks harga spesifik karena sasarannya perubahan harga spesifik.
Mengabaikan untung/rugipe nahanan pada saat revaluasi.
Mengabaikan untung / rugi daya beli.
Mengungkapkan untung / rugi daya beli atas aset moneter neto.
Mengungkapkan untung / rugi penahanan atas aset nonmoneter neto.
Untung / rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai penyesuai daripada komponen laba dalam rangka pemertahanan kapital.
Untung / rugi sebagai selisih laba lebih bermakna sebagai komponen laba daripada penyesuai kapital dalam rangka pemertahanan kapital.

Standar Akuntansi Perubahan Harga.
Di Amerika, standar akuntansi mula-mula mewajibkan pelaporan pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap dengan berbagai argumennya. Kemudian standar tersebut diganti dengan berbagai standar baru yang tidak lagi mewajibkan tetapi tetap menganjurkan pelaporan pengaruh perubahan harga dengan berbagai argumennya. Akibatnya buku-buku teks akuntansi keuangan menengah tidak lagi memasukkan topik akuntansi perubahan harga. Walaupun demikian, pembahasan mengenai perubahan harga beserta teorinya tetap penting untuk memberi wawasan yang luas dan dalam khususnya bila perubahan harag cukup berarti dalam sistem perekonomian negara tertentu termasuk Indonesia.
Pertanyaan  dan  jawaban
  1. Berbagai teknik dan sumber informasi dapat digunakan untuk penentuan kos sekarang, kecuali
a.   Penghargaan langsung
b.  Perubahan harga
c.   Penghargaan fungsional
d.  Pengkosan unit
Jawab: B
  1. Teknik ini biasanya berupa harga faktur sekarang, daftar harga dari penjual barang / jasa dan kos produksi standar yang menggambarkan kos sekarang
a.   Penghargaan langsung
b.  Perubahan harga
c.   Penghargaan fungsional
d.  Pengkosan unit
Jawab: A
  1. standar akuntansi mula-mula mewajibkan pelaporan pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap dengan berbagai argumennya. Adalah pengertian dari Negara
a.   Australia
b.  Amerika
c.   china
d.  Indonesia
Jawab: B
  1. mempertahankan kapital atas dasar daya beli, adalah tujuan dari
a.   penghargaan fungional
b.  pengkosan unit
c.   perubahan harga
d.  akuntansi daya beli konstan
jawab: D
  1. yang dimaksud dengan harga masukan dalam dasar pengukuran adalah
a.   harga jual kemarin
b.  harga jual sekarang
c.   kos pengganti
d.  salah semua
jawab: C
sumber :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.