PELAPORAN
KEUANGAN
AKUNTANSI
INTERNATIONAL
PELAPORAN
KEUANGAN
Herwin
23211366
4eb07
PENDAHULUAN
Pelaporan
Keuangan (Financial Reporting)
Pelaporan
keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain
yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang
disediakan oleh system akuntansi keuangan, seperti informasi tentang
sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek
perusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat
pengungkapan yang cukup.
PEMBAHASAN
Kerangka
Kerja.
Kerangka
kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek
Kerangka Konseptual Gabungan (bahasa Inggris: The Joint Conceptual
Framework project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep
yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan
lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep
pertama kali dibentuk.
Tujuan
keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa
mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara
internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat
melaksanakan proyek secara bersama.
Objektif
laporan keuangan
Sebuah
laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah
organisasi. Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak,
laporan tersebut harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan
sebuah organisasi.
Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards
selanjutnya disingkat IFRS) telah diadopsi oleh lebih dari 100 negara di dunia
ini. Bahkan Ameriksa Serikat yang sudah memiliki Prinsip Akuntansi yang Diterima
Umum Amerika Serikat (US GAAP) melalui badan SEC (Securities and Exchange
Commission) telah memperbolehkan emiten (penerbit surat berharga) dari luar
Amerika untuk mendaftarkan surat berharganya di bursa saham Amerika Serikat
dengan menggunakan IFRS tanpa disesuaikan terlebih dahulu dengan US GAAP.
Diharapkan setelah tahun 2011, lebih dari 150 negara mengadopsi IFRS. Dengan
demikian para professional bidang akuntansi dan keuangan, dosen , guru, para
pengguna laporan keuangan lainnya diharapkan dapat memahami dan menerapkan
IFRS.
Menurut
SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises,
tujuan pelaporan keuangan adalah:
Menyediakan
informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya
dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi,
kredit dan keputusan lain yang sejenis.
Menyediakan
informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya
yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek
penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan
atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future
cash flow) pada perusahaan.
Memberikan
informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan
perubahannya.
Rumusan
tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai
berikut:
Informasi
yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.
Informasi
yang berguna untuk menilai prospek arus kas.
Informasi
tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.
Dalam
paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang
kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu:
Pelaporan
harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial
performance) selama suatu periode tertentu.
Pelaporan
kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh
komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan
kas bersih dari perusahaan.
Pelaporan
keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders¬-nya atas pengelolaan sumber
daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen.
Sementara
itu, bagi organisasi nirlaba (nonbisnis) tujuan pelaporan keuangan akan berbeda
dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisni. Perbedaan tujuan tersebut
dikarenakan karakteristik organisasi yang berbeda. Berikut adalah karakteristik
dari organisasi nonbisnis, antara lain:
Tidak
terdapatnya indicator kinerja seperti pada perusahaan bisnis.
Tujuannya
tidak mencari keuntungan.
Jumlah
sumber daya yang diterima dari penyedia sumber daya, maka penyedia sumber daya
tersebut tidak berharap menerima pembayaran atau manfaat ekonomi dari sumber
daya yang diberikannya.
Hak
kepemilikan tidak dapat dijual, ditransfer atau ditebus, atau tidak terdapat
hak untuk memperoleh bagian distribusi sumber daya residual ketika organisasi
tersebut dilikuidasi.
Contoh
organisasi nirlaba adalah yayasan social, lembaga swadaya masyarakat (LSM),
non-government organization (NGO), universitas, unit pemerintahan pusat dan
daerah, dan organisasi keagamaan. Jadi siapa pengguna informasi dari organisasi
nonbisnis ini? Berikut ini merupakan pengguna informasi dari organisasi
nirlaba, diantaranya:
Penyandang
dana dan pemberi kontribusi.
Anggota
dari organisasi tersebut yang memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh
organisasi tersebut.
Badan
pengawas yang mengatur dan bertangungjawab dalam menyusun kebijakan dari
organisasi tersebut.
Manajer
yang mengelola organisasi tersebut.
Statement
of Financial Accounting Concepts (SFAC) mengemukakan bahwa tujuan pelaporan
keuangan organisasi nonbisnis sebagai berikut:
Memberikan
informasi yang berguna kepada pengguna dalam mengambil keputusan rasional
tentang alokasi sumber daya dalam organisasi.
Memberika
informasi yang berguna bagi penyedia sumber daya dalam menilai jasa yang
diberikan dalam olhe organisasi nonbisnis dan kemampuannya untuk meneruskan
penyediaan jasa tersebut.
Memberika
informasi yang berguna untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja manajer
organisasi nonbisnis dalam melaksanakan tugasnya, seperti akuntabilitasnya.
Memberikan
informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya,
(aktivitas organisasi), atau sumber daya bersih dari organisasi nonbisnis
tersebut.
Tujuan
laporan keuangan harus menyajikan informasi yang factual, akurat, objektif, dan
informative yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang transaksi-transaksi
bisnis yang berguna untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut.
Perlu diketahui bahwa informasi yang diperlukan untuk penafsiran dan prediksi
tersebut kadang kala bersifat subjektif, oleh Karena itu, asumsi-asumsi yang
digunakan yang mendasari evaluasi dan prediksi tersebut harus diungkapkan.
Dari
tujuan pelaporan dalam teori akuntansi yang telah diuraikan di atas,
diakui bahwa kenyatannya masih ada kelemahan yang dirasakan dari konseptual
framework tersebut. Kelemahan tersebut pada akhirnya akan menimbulkan erosi
kredibilitas pelaporan keuangan, seperti berikut ini:
Beberapa
metode akuntansi diterapkan untuk fakta yang sama.
1.
Metode
akuntansi kadang diterapkan untuk melakukan praktik income smoothing secara
artificial.
2.
Laporan
keuangan gagal memberiakn tanda terhadap masalah keuangan perusahaan di masa
mendatang.
3.
Off balance
sheet financing dianggap praktik lazim.
Soal
dan jawaban :
1.
Dibawah ini yang bukan
organisasi laba adalah
a.
Yayasan
social
b.
LSM
c.
NGO
d.
Koperasi
Jawaban
: D
2.
Memberikan informasi
tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya,
merupakan salah satu tujuan pelaporan keuangan menurut . . .
a. SFAC
Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises
b. SFAC Nomor
6 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises
c. SFAC Nomor
3 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises
d. SFAC Nomor
5 tentang Objective of Financial Reporting by Business Enterprises
Jawaban
: A
3.
Laporan
keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik
langsung maupun tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh
systemakuntansi keuangan, disebut . . .
a.
Pelaporan
keuangan
b.
Informasi
keuangan
c.
Accrual
basis
d.
Akuntansi
keuangan
Jawaban
: A
4.
Dibawah ini
yang termasuk perbedaan akunansi Internasional dan Akuntansi pemerintahan
adalah . . .
a.
Tidak
terdapatnya indicator kinerja seperti pada perusahaan bisnis
b.
Tujuannya
tidak mencari keuntungan
c.
A dan B benar
d.
A dan B salah
Jawaban
: C
5.
SEC
merupakan singkatan dari…
a.
Sistem and
Exchange Commision
b.
Securities
and Economic Commision
c.
Sistem and
Economic Commision
d.
Securities
and Exchange Commission
Jawaban:
D
Sumber
:
Suwardjono,
2005. Teori Akuntansi: Pengungkapan Pelaporan Keuangan (Edisi III). Yogyakarta:
BPFE
No comments:
Post a Comment